Film ini bercerita tentang Muhammad Darwis yang lebih dikenal sebagai Ahmad Dahlan yang berusaha memperbaiki islam di daerah tersebut yang pada zaman itu mulai melenceng.
Film ini menceritakan perjalanan Ahmad Dahlan dari awal lahir, mengoreksi arah kiblat masjid gede sampai mendirikan Muhammadiyah.
Ahmad Dahlan diperankan oleh 2 orang yaitu Ihsan Tarore/Idol dan Lukman Sardi. Ihsan berperan sebagai Darwis Muda sedangkan Lukman Sardi berperan sebagai Ahmad Dahlan.
Dalam perjalanannya, Ahmad Dahlan sering mendapat berbagai masalah. Dari pembongkaran langgar (sejenis mushola cmiiw) sampai dituduh menyebarkan ajaran sesat.
Untungnya Ahmad Dahlan memiliki 5 murid yang selalu setia(cmiiw) sehingga pada akhirnya Ahmad Dahlan bisa "mencerahkan" masyarakat daerah tersebut dari kegelapan(ketidaktahuan).
Nah pas gue nonton film ini ada beberapa hal yang menarik perhatian gue
- Ada sepasang kekasih (Caelah) di samping baru dateng. Terus petugas XXInya bilang: "Popocornnya mas biar tambah mesra". Seketika gue bengong.
- Di beberapa bagian film terdengar lantunan Ayat Al-Qur'an oleh Ustadz Jefry Al Bukhori.
- Istrinya Ahmad Dahlan, Siti Walidah diperankan oleh Zaskia Adya Mecca yang di film ini terlihat lebih gelap dari biasanya. (Yaiyalah orang dia putih -_______-")
- Ternyata Ahmad Dahlan bisa maen biola! Gue jadi pengen belajar juga -,-"
- "Musik akan mengalun dengan indah jika dipelajari dengan baik tapi akan menjadi kacau jika tidak dipelajari dengan baik. Begitu pula dengan agama." Kalo ini sih kata-kata Ahmad Dahlan waktu di Langgar main biola dengan indah tapi pas muridnya(diperankan sama joshua!) yang maen ancur banget.
- Tradisi itu ternyata susah dihilangkan ye. Tapi bukan berarti ga bisa kan?
- Ada lagu lir ilir. Lagu buatan salah satu wali songo untuk berakwah. Tapi diaransemen. Yang bawain Rich Band. Gue mau download ga dapet linknya. Ada yang tau linknya? Gue suka banget tuh lagunya.
- Peta yang terkahir muncul di film kok kayaknya udah terbagi jadi 33 provinsi ye? Filmnya kan waktunya sebelum merdeka -_-"
- "Kita tidak boleh bermusuhan hanya untuk mementingkan pendapat sendiri". Ini perkataan Agus Kuncoro (gue lupa dia jadi apa) waktu ketemu Ahmad Dahlan.
- "Ketika kita memimpin orang lain kita sendiri lupa apakah kita sudah memimpin diri kita sendiri." Ini kata-kata Slamet Raharjo (gue lupa jadi apa) waktu dia sadar akan kesalahannya.
- "Hidup ini singkat dan hanya satu kali. Jangan dimanfaatkan untuk kepentingan sendiri saja." Ini kata-kata Ahmad Dahlan kepada muridnya.