27 Maret 2010

Friendship



"what's the fun of adventure if you can't share it with a friend?"
-Pam Brown-



"A friend is there for you when absolutely no one else is"
-Pam Brown-



"A friend is the bridge into a wider world"



"Happy is the house that shelters a friend"
-Ralph waldo Emerson-



"Your friendship has been the sunlight that has transformed my days"
-Pam Brown-



"The only secret was the ancient communication between two people"
-Eudora Welty-



"A real friend is one who walks in when the rest of the world walks out"
-Walter Winchell-

Thank's for reading

23 Maret 2010

1000 MIMPI

Halo kawan-kawan

Kadang-kadang gue suka mengkhayal tentang diri gue di masa depan. Banyak banget, ga kehitung jumlahnya. Saking banyaknya sampe lupa deh -______-.

Makanya, mulai saat ini gue berniat (baru niat loh) buat nulis apa aja yang ada di khayalan dan mimpi gue di sebuah buku. Sebanyak mungkin, sampai buku itu penuh.

Gue ngebayangin nih kira-kira ada berapa ya mimpi dan khayalan gue yang bisa jadi nyata?

Apakah semua? Separuh? Bahkan tidak sama sekali? Itu sih tergantung usaha gue pribadi kali ya. Kalo gue sih terwujud satu aja udah alhamdulilah.

Kalo soal mimpi gue jadi inget film ini:



Yak, sang pemimpi apalagi kata-kata pak kepala sekolah (kalo gak salah ya) yang intinya: 'Yang terpenting bukan seberapa tinggi mimpimu, yang terpenting adalah seberapa besar usahamu untung meraih mimpimu \itu'

Begitulah, ngomong-ngomong usaha itu hasil kali gaya dengan jarak loh! Ah sudahlah

sekian dan makasi



si fares

Shutter Island



Sinopsis:
Teddy Daniels (Leonardo DiCaprio) dan Chuck Aule (Mark Ruffalo) adalah dua orang U.S Marshal yang dikirim ke sebuah pulau di area Massachusetts yang bernama Shutter Island untuk menyelidiki kasus hilangnya seorang wanita bernama Rachel Solando (Emily Mortimer).

Shutter Island sebenarnya adalah sebuah pulau yang difungsikan sebagai rumah sakit untuk merawat para narapidana yang menderita gangguan kejiwaan. Sebelum menghilang, Rachel sempat meninggalkan sebuah pesan yang bertuliskan 'Apa yang terjadi pada pasien 67'. Teddy yakin bahwa pesan ini ada sangkut pautnya dengan hilangnya Rachel dan bertekad menelusuri kasus ini.

Sayangnya, tak semua pihak berminat menuntaskan kasus ini. Malahan pihak rumah sakit jiwa di sana menolak memberikan bantuan. Teddy akhirnya merasa curiga bahwa pihak rumah sakit terlibat sebuah kasus dan tak ingin Rachel ditemukan karena itu akan mengungkap sesuatu yang telah lama disembunyikan. Sayangnya Teddy bukan termasuk orang yang mudah menyerah. Ditambah lagi dengan badai yang menutup kemungkinan untuk meninggalkan pulau itu, tak ada pilihan buat Teddy selain melanjutkan penyelidikannya.



hem sebenernya gue sangatlah terlambat menonton film ini. Maklum bioskop langganan ( baca: TA)sedang direnovasi. Dan gue nonton sebelum baca novelnya yaaaa. Jadi saya tidak tahu ending aslinya bagaimana. Katanya sih di novel si tokoh utama memang gila.

Pertamanya sih masih bisa ngikutin menjelang akhir juga bisa (terus maksud lo apa ris). Nah. endingnya ini yang jadi permasalahan saya. Ending antara si tokoh utama ini benar-benar gila atau dibuat jadi gila(lama-lama yang nonton yang gila). entah si tokoh utama ini dipusingkan oleh cerita orang-orang di shutter island atau si tokoh utama ini bikin dunianya sendiri. Keduanya sebenernya gak salah apalagi pas gue buka kaskus banyak banget orang yang mengemukakan pendapatnya. Dan pas gue baca, shitman masuk akal semua. Jadi, kalo nonton film ini endingnya tergantung pemikiran yang nonton. Widih asik ye.

Trus kalo ada tugas bahasa dari Pak Udi (-,-) tentang unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik pasti kita pusing menentukan tokoh protagonis sama antagonis.hemeh

Mungkin film ini ngajarin kita bahwa ga ada yang bener mutlak dan ga ada salah mutlak. Bisa aja dari sudut kita sesuatu itu dianggap benar tapi dari sudut lain dianggap salah. Ya karena itu, ga ada yang mutlak. Di ipa yang 'katanya' ilmu pasti dan ga berubah aje ada yang namanya ketidakpastian di fisika. Trus planet pluto udah gak jadi planet lagi. Ada juga daerah di muka bumi yang ga pengaruh sama gravitasi (pohon miring, manusia bisa berdiri di tembok, dll).

Sepertinya kita ga bisa menghakimi 100% sesuatu itu baik/benar maupun buruk/salah.

Cuma itu sih yang gue dapet dari film ini.

Sekian dan terimakasih

si fares